Apakah Tes Psikologi Benar-Benar Perlu dalam Rekrutmen?
- Marcelina Suganda
- December 31, 2024
Tes psikologi seringkali menjadi bagian tak terpisahkan dari proses rekrutmen di banyak perusahaan. Namun, masih banyak pertanyaan seputar efektifitas dan perlunya penggunaan tes psikologi ini. Artikel ini akan mengulas lebih dalam mengenai manfaat, tantangan, dan pertimbangan yang perlu diperhatikan terkait penggunaan tes psikologi dalam proses seleksi karyawan.
Manfaat Tes Psikologi dalam Rekrutmen
Dalam artikel kami sebelumnya, kami telah membahas bagaimana peran tes psikologi dalam proses rekrutmen. Kami pun telah menjelaskan manfaat dari menggunakan tes psikologi. Jika Anda belum sempat membacanya, berikut beberapa manfaat yang bisa diperoleh perusahaan saat melakukan tes psikologi;
- Memprediksi Kinerja: Tes psikologi dapat membantu perusahaan mengidentifikasi calon karyawan yang memiliki potensi untuk mencapai kinerja yang tinggi. Dengan mengukur karakteristik seperti ketekunan, kemampuan adaptasi, dan motivasi, perusahaan dapat memilih individu yang paling sesuai dengan tuntutan pekerjaan.
- Mengukur Kesesuaian Budaya: Setiap perusahaan memiliki budaya kerja yang unik. Tes psikologi dapat membantu mengidentifikasi calon karyawan yang nilai-nilainya sejalan dengan budaya perusahaan, sehingga meningkatkan kemungkinan mereka untuk beradaptasi dengan baik dan bertahan dalam jangka panjang.
- Mengungkap Potensi Tersembunyi: Terkadang, CV dan wawancara tidak cukup untuk mengungkapkan potensi sebenarnya dari seorang calon karyawan. Tes psikologi dapat mengungkap kemampuan dan keterampilan yang mungkin tidak terlihat pada pandangan pertama.
- Membuat Keputusan yang Lebih Objektif: Dengan menggunakan data dari tes psikologi, perusahaan dapat membuat keputusan perekrutan yang lebih objektif dan mengurangi bias personal.
Apakah Tes Psikologi Selalu Perlu?
Jawabannya tidak selalu mutlak. Keputusan untuk menggunakan tes psikologi dalam proses rekrutmen harus disesuaikan dengan beberapa faktor, seperti:
- Tingkat pentingnya posisi: Untuk posisi yang sangat strategis, penggunaan tes psikologi dapat sangat bermanfaat.
- Ukuran perusahaan: Perusahaan besar cenderung lebih sering menggunakan tes psikologi dibandingkan perusahaan kecil.
- Anggaran: Biaya tes psikologi harus dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan.
- Tujuan rekrutmen: Jika tujuan utama adalah mencari kandidat dengan keterampilan teknis tertentu, tes psikologi mungkin tidak terlalu relevan.
Studi Kasus
Seorang pengusaha sedang dalam merekrut seorang supir untuk proses operasional perusahaannya. Cukup unik bagi tim kami melakukan tes psikologi bagi seorang supir operasional, sebab ini pertama kalinya kami mendapat permintaan seperti itu. Biasanya, memang yang melakukan tes psikologi, adalah mereka yang duduk di jajaran pemimpin atau strategis.
Kami menanyakan pada pengusaha tersebut, apa motivasinya untuk memberikan tes psikologi pada calon supir ini. Jawabnya, “saya ingin tahu apakah ia pemarah saat menyetir di jalan, apakah dia cukup on time – karena barang harus sampai tepat waktu”. Tidak serta merta kami mengiyakan permintaan pengusaha ini, namun kami memberikan alternatif lain untuk dapat memberikan tes mengemudi pada calon supir ini.
Untuk posisi sebagai supir operasional dan dengan kemampuan yang diinginkan mengelola emosi di jalan serta on-time, maka hal yang paling dapat dilakukan adalah dengan roleplay. Tes terbaik adalah tes mengemudi, terutama di jam yang ramai dan dalam keadaan macet, bahkan melewati jalanan yang padat. Tes psikologi tidak lagi cukup relevan dalam merekrut kandidat supir ini. Kecuali memang pengusaha tersebut mencari seorang leader untuk supir-supirnya. Yang tidak hanya memiliki kemampuan menyetir, namun juga harus mengelola jadwal dan tim untuk proses operasional.
Tips Tambahan:
- Kombinasikan dengan Metode Seleksi Lainnya: Tes psikologi sebaiknya digunakan sebagai pelengkap, bukan pengganti wawancara dan tes lain yang relevan sesuai dengan keahlian yang dibutuhkan dalam perusahaan.
- Libatkan Profesional: Konsultasikan dengan psikolog industri untuk memilih tes yang tepat dan menginterpretasikan hasil tes psikologi. Atau Anda bisa menggunakan jasa pihak ketiga untuk dapat melakukan tes psikologi.
- Jaga Kerahasiaan: Pastikan hasil tes psikologi dijaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk tujuan rekrutmen, tidak digunakan untuk menilai seluruh kehidupan seseorang.
- Berikan Umpan Balik: Berikan umpan balik kepada peserta tes mengenai hasil yang diperoleh, meskipun mereka tidak lolos. Hal ini jarang dilakukan oleh perusahaan, dan mereka hanya fokus pada kandidat yang lolos. Namun memberikan umpan balik bagi mereka yang tidak lolos juga akan membantu mereka dalam mencari pekerjaan selanjutnya, dan perusahaan memiliki company branding yang lebih baik.
Kesimpulan
Tes psikologi dapat menjadi alat yang sangat berharga dalam proses rekrutmen, tetapi penggunaannya harus dilakukan dengan hati-hati dan mempertimbangkan berbagai faktor, terutama relevansi dengan posisi yang dibutuhkan. Dengan memilih tes yang tepat dan menginterpretasikan hasil dengan benar, perusahaan dapat meningkatkan peluang untuk menemukan karyawan yang tepat dan mencapai keberhasilan jangka panjang.
Bagikan
Recent Article
- All Posts
- Family
- Human Capital
- Leadership
- Learning and Development
- Psychology
