psychehumanus.id

Memaksimalkan MBTI untuk Rekrutmen Karyawan yang Efektif

MBTI-untuk-rekrutmen-karyawan

Memaksimalkan MBTI untuk Rekrutmen Karyawan yang Efektif

Dalam dunia rekrutmen yang semakin kompetitif, perusahaan dituntut untuk menemukan calon karyawan yang tidak hanya memiliki keahlian teknis yang mumpuni, tetapi juga memiliki kesesuaian dengan budaya perusahaan dan mampu bekerja sama dalam tim. Salah satu alat yang sering digunakan untuk menggali lebih dalam mengenai kepribadian calon karyawan adalah Myers-Briggs Type Indicator (MBTI).

MBTI adalah sebuah alat yang mengidentifikasi preferensi psikologis seseorang dalam memandang dunia dan mengambil keputusan. Dengan memahami tipe kepribadian seseorang, perusahaan dapat menempatkan karyawan pada posisi yang sesuai dengan kekuatan dan minat mereka, sehingga meningkatkan produktivitas dan kepuasan kerja.

Memahami MBTI Lebih Dalam

MBTI mengidentifikasi 16 tipe kepribadian yang berbeda berdasarkan empat dimensi utama, yaitu:

  • Ekstroversi (E) vs. Introversi (I): Cara seseorang mendapatkan energi, apakah dari dalam diri atau dari lingkungan di sekitarnya.
  • Sensing (S) vs. Intuisi (N): Cara seseorang mengumpulkan informasi, apakah mereka tipikal orang yang menyukai fakta dan data atau orang yang lebih berfokus pada intuisi.
  • Thinking (T) vs. Feeling (F): Cara seseorang membuat keputusan, apakah berdasarkan pemikiran mereka atau perasaannya.
  • Judging (J) vs. Perceiving (P): Cara seseorang mengatur kehidupan, apakah mereka seorang yang spontan atau tertata/terjadwal.

Penerapan MBTI dalam Rekrutmen

  1. Membangun Profil Pekerjaan Ideal: Dengan menggunakan MBTI, perusahaan dapat membuat profil pekerjaan yang lebih rinci. Misalnya, untuk posisi yang membutuhkan interaksi sosial yang tinggi, tipe kepribadian yang lebih cocok adalah yang cenderung ekstrovert. Atau memang membutuhkan seorang analisa keuangan yang fokus, maka dibutuhkan seorang yang introvert.

     

  2. Memilih Tes MBTI yang Tepat: Terdapat berbagai jenis tes MBTI yang tersedia. Pilihlah tes yang valid dan reliabel, serta sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Usahakan juga menggunakan tes yang berasal dari sumber yang jelas atau Anda telah mengikuti pelatihan tertentu.

     

  3. Menganalisis Hasil Tes: Setelah calon karyawan mengisi tes MBTI, lakukan analisis terhadap hasilnya. Perhatikan preferensi mereka pada keempat dimensi dan cobalah untuk melihat pola-pola yang muncul. Sekali lagi dalam proses analisa ini, Anda pastikan untuk dapat belajar terlebih dahulu oleh ahlinya, atau menggunakan software yang telah banyak tersedia.

     

  4. Mengajukan Pertanyaan Interview yang Relevan: Gunakan hasil tes MBTI sebagai panduan untuk mengajukan pertanyaan yang lebih spesifik dan mendalam. Misalnya, untuk seseorang yang cenderung intuitif, tanyakan tentang ide-ide kreatif yang pernah mereka kembangkan. Maka MBTI ini digunakan sebagai bahan untuk cek ulang konsistensi jawaban kandidat.

     

  5. Membandingkan dengan Kualifikasi Pekerjaan: Bandingkan hasil tes MBTI dengan persyaratan pekerjaan. Cari tahu apakah tipe kepribadian calon karyawan sesuai dengan peran yang akan mereka jalankan. 

MBTI-untuk-rekrutmen-karyawan

Contoh Kasus

Misalnya saja, kualifikasi pekerjaan yang sedang dicari adalah seorang IT Developer yang mana ia bertanggung jawab untuk: 

  • Menciptakan dan mengembangkan software untuk kebutuhan operasional 
  • Membuat laporan pengembangan 
  • Dapat menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan deadline

Maka dalam hal ini Anda bisa mencari seseorang lulusan IT atau mereka yang sudah berpengalaman kerja dalam bidangnya dengan tipe ISTJ. Dimana sebenarnya seorang ISTJ ini mampu menyelesaikan pekerjaannya seorang diri, introvert. Bahkan dalam menyelesaikan pekerjaannya ia membutuhkan data yang detail dan runtut yang sesuai dengan kepribadian sensing. Bahkan saat terjadi masalah, ia lebih dituntut untuk menggunakan kemampuan berpikirnya atau thinking dalam MBTI. Bahkan ia perlu menyelesaikan tugasnya sesuai dengan agenda yang ada, dalam hal ini adalah kepribadian judging di MBTI. 

Tips Tambahan

  • Jangan Hanya Berdasarkan MBTI: Hasil tes MBTI hanyalah salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan. Kombinasikan dengan penilaian lainnya, seperti pengalaman kerja dan keterampilan teknis.
  • Jaga Kerahasiaan: Pastikan hasil tes MBTI dijaga kerahasiaannya dan tidak digunakan untuk mendiskriminasi calon karyawan.
  • Latih Pewawancara: Berikan pelatihan kepada pewawancara agar mereka dapat memahami konsep MBTI dan mengajukan pertanyaan yang relevan.

Kesimpulan

MBTI dapat menjadi alat yang sangat berharga dalam proses rekrutmen. Dengan memahami tipe kepribadian calon karyawan, perusahaan dapat meningkatkan peluang untuk menemukan kandidat yang tepat dan membangun tim yang solid. Namun, penting untuk diingat bahwa MBTI hanyalah salah satu alat dan harus digunakan secara bijaksana.

Jika Anda ingin melakukan proses rekrutmen dengan lebih mendalam, Anda bisa terhubung dengan tim kami lebih lanjut.

Bagikan