psychehumanus.id

Siapakah Gen Z? Membongkar Potensi Besar dalam Dunia Kerja

Siapakah Gen Z?

Sebelum menjawab itu, mari kita lihat hal menarik mengenai demografi di Indonesia.

Kekuatan Baru Berjumlah 74,93 Juta Jiwa di Dunia Kerja Digital Indonesia.

Jumat, 5 Juli 2024, saya diminta untuk mengisi sesi berbagi pengalaman dalam sebuah acara yang diselenggarakan oleh salah satu universitas swasta ternama di Surabaya. Acara tersebut bertemakan “Komunikasi Generasi Z” dan dihadiri oleh para pengajar, tenaga kependidikan, bahkan hingga Guru Besar. Berdasarkan kegiatan tersebut, saya membuat rangkuman poin-poin penting dalam artikel singkat ini.

Seperti yang kita ketahui bahwa Gen Z merupakan generasi digital native yang kreatif dan inovatif, kini mereka mulai memasuki dunia kerja. Mereka Generasi Z akan membawa perspektif segar, energi kreatif, dan keahlian teknologi yang mumpuni. Berjumlah 74,93 juta jiwa atau 27,94% dari total populasi Indonesia (Badan Pusat Statistik (BPS), Sensus Penduduk 2020), Gen Z merupakan generasi terbesar di negara ini. 

Siapakah Gen Z?

Mereka yang lahir antara tahun 1997 dan 2012, dikenal sebagai Generasi Z ada juga yang menyebutnya I Generation. Mereka merupakan generasi pertama yang sepenuhnya tumbuh di era digital. Generasi ini terbiasa dengan akses informasi instan, komunikasi global, dan interaksi online yang serba cepat dan nyaris tanpa batasan. Generasi ini memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, keinginan untuk membawa perubahan positif, dan tekad yang kuat untuk mencapai tujuan mereka. Pada tahun 2024 ini, Gen Z tertua sudah berusia 27 tahun ada melanjutkan studi pada strata yang lebih tinggi dan bahkan ada yang telah menjadi bos-bos muda. Sementara yang termuda masih berusia 12 tahun dan mulai mengintip bangku perkuliahan. .

Karakteristik Unik Gen Z

Dibandingkan dengan generasi sebelumnya, Gen Z memiliki beberapa karakteristik unik yang perlu dipahami oleh para pemimpin dan organisasi:

  • Gen Z, mereka terbiasa dengan teknologi dan menggunakannya dalam berbagai aspek kehidupan mereka.

Mereka dapat dengan fasih menggunakannya sejak usia anak-anak, “tanpa” ada yang mengajari mereka. Dan saya menyebut teknoloogi, sebagai bestie-nya Gen Z.

  • Mereka juga mahir menggunakan teknologi komunikasi yang canggih, cepat, dan hamper tanpa batas. Bertumbuhnya media sosial dalam aneka rupa, Twitter dan platform online lainnya juga merupakan bagian dari proses pertumbuhan mereka.

Karena itulah Gen Z memiliki pandangan yang luas dan dapat terhubung dengan orang-orang dari seluruh dunia melalui internet. (50%: Populix, Survei Gen Z 2023)

  • Mereka adalah generasi muda yang kreatif, inovatif, dan tidak takut mengambil risiko. Gak heran banyak Gen Z yang jadi Entrepreneur Muda, dan saat ini banyak sekali bertumbuh usaha-udaha start up.

Contohnya: café-café yang dapat dengan mudah kita temukan dibanyak tempat yang menawarkan berbagai macam konsep dan keunikannya. Tidak hanya café, tapi ada juga yang mengembangkan platform online dan berhasil bahkan diakui oleh dunia.

  • Ketika dikaitkan dengan pekerja di suatu perusahaan, Gen Z punya keinginan bekerja di perusahaan atau organisasi yang memiliki misi dan tujuan yang jelas dan yang membuat dampak positif bagi sekitar bahkan dunia.  Mereka ingin memiliki pekerjaan yang bermanfaat dan punya tujuan yang jelas, Gak mau hidup biasa-biasa aja.

Mereka akan mencari pekerjaan yang memiliki makna dan tujuan, setidaknya untuk jenjang karir yang jelas dan dapat dicapai dalam kurun waktu yang cukup singkat. Selain itu Gen Z menghargai keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional. Mereka ingin bekerja di organisasi yang fleksibel dan memungkinkan mereka untuk memiliki waktu untuk keluarga, teman, dan hobi mereka.

Memahami Kebutuhan Gen Z di Tempat Kerja

Gen Z, gak cuma ngejar gaji gede!!! Buat mereka, makna dan tujuan di tempat kerja itu sama pentingnya. Mereka ingin kerja di tempat yang oke dan selaras dengan nilai-nilai mereka. Ngak cuma itu, mereka juga ingin punya peluang buat berkembang dan bikin perubahan.

Berikut beberapa kebutuhan Gen Z ketika di tempat kerja:

  • Kebanyakan Gen Z nggak mau hidup dikekang jam kerja yang kaku. Mereka ingin fleksibilitas buat atur waktu kerja dan punya waktu buat ngumpul sama keluarga, teman, dan hobinya.
  • Nggak mau jadi pekerja monoton, Gen Z ingin terus belajar dan naik level di karir mereka. Mereka cari tempat kerja yang asyik yang kasih kesempatan buat latihan, dapat bimbingan, dan coba tanggung jawab baru.
  • Gen Z ingin kerja di tempat yang seru, punya tantangan untuk diselesaikan dan juga yang penuh rasa kekeluargaan. 
  • Mereka nggak mau ketinggalan jaman. Mereka ingin kerja di tempat yang menyediakan alat dan teknologi terbaru dan tercanggih. Atau yang setidaknya sudah ada sistem yang akan mendukung atau memudahkan mereka dalam bekerja.
  • Gen Z ingin kerja yang bikin dampak positif buat sekitarnya bahkan untuk dunia. Mereka ingin berkontribusi untuk hal yang lebih besar dan bikin perubahan yang berarti. (62%: McKinsey & Company, “Gen Z and Climate Change: A Global Survey” (2022)

Tantangan dalam Memahami Gen Z

Meskipun Gen Z memiliki banyak potensi, mereka juga menghadirkan beberapa tantangan bagi para pemimpin dan perusahaan atau organisasi:

  • Gen Z terbiasa dengan komunikasi yang cepat dan instan. Mereka mengharapkan informasi dan umpan balik yang segera dan sering.
  • Gen Z mudah bosan dan ingin terus belajar dan berkembang. Mereka perlu dan akan merasa senang jika ditantang dan diberi kesempatan untuk mengambil tanggung jawab baru.
  • Gen Z tidak suka dengan struktur hierarki tradisional. Mereka lebih suka bekerja secara kolaboratif dan egaliter.
  • Gen Z ingin bekerja di organisasi yang membuat dampak positif bagi sekitarnya bahkan jika bisa bagi dunia. Intinya mereka akan mencari pekerjaan yang memiliki makna dan memiliki tujuan yang jelas.

Jadi gimana caranya membuat mereka betah dan memiliki keterlibatannya di tempat kerja?

Gen Z, generasi yang lahir antara tahun 1997 dan 2012, gak cuma soal teknologi. Mereka juga punya kebutuhan dan keinginan yang unik di tempat kerja. Berikut beberapa strategi yang dapat dilakukan:

  • Mereka ingin komunikasi yang terbuka dan transparan. Ciptakan budaya di mana mereka dapat merasa nyaman untuk berbagi ide, ngasih masukan, dan tanya-jawab dengan banyak orang.
  • Level Up Karirnya! Gen Z gak mau kerja monoton. Mereka ingin terus belajar dan naik level di karir. Beri mereka pelatihan, bimbingan,dan kesempatan buat coba tanggung jawab baru.
  • Gen Z ingin hidup yang seimbang. Dukung mereka dengan jam kerja fleksibel, cuti yang memadai, dan kebijakan work-life balance lainnya.
  • Gen Z terbiasa dengan teknologi. Gunakan teknologi atau sistem kerja yang dapat mereka gunakan untuk meningkatkan komunikasi, kolaborasi, dan lebih produktif.
  • Gen Z ingin tempat kerja yang asyik dan penuh rasa kekeluargaan. Ciptakan lingkungan kerja yang terbuka dan inklusif yang menyambut semua karyawan, terlepas dari latar belakang, identitas, atau keyakinan.

Dan jangan lupa gunakan juga pendekatan emosional kepada Gen Z

Gen Z,  bukan sekadar generasi biasa!!! Mereka adalah kekuatan pendorong masa depan, meunju Indonesia Emas 2045. Mereka bukan sekedar Gen Z, bukan sekedar sekedear karyawan perusahaan, sekedar pelaku usaha biasa, tapi mereka adalah Mitra Emosional. Mereka adalah individu dengan kebutuhan dan perasaan yang kompleks. Bagi mereka, pekerjaan bukan hanya tentang gaji dan jam kerja. Mereka ingin berhubungan secara emosional dengan organisasi tempat mereka bekerja.

Gen Z, generasi penuh potensi dan unik, butuh pendekatan spesial. Biar makin nyambung sama mereka, ada beberapa hal yang saya lakukan kepada mereka, antara lain: Meluangkan waktu untuk memahami mereka, bukan cuma soal kerjaan. Tunjukkan rasa empati dan peduli terhadap kebutuhan dan perasaan mereka. Menanyakan apa yang mereka pikirkan atau rasakan sering kali saya lakukan kepada mereka. Dan apa yang saya lakukan ini rupanya membekas dalam diri mereka, dan punya dampak positif terhadap relasi diantara kami.  
Saya selalu berusaha untuk menciptakan suasana lingkungan kerja yang aman dan suportif, di mana mereka bebas berbagi cerita dan mengungkapkan kekhawatiran tanpa rasa takut. Dan juga memberikan dukungan emosional dan motivasi saat mereka menghadapi tantangan atau kesulitan. 

Saya selalu memberikan kepercayaan akan kemampuan atau potensi mereka yang mereka miliki dan bantu mereka berkembang dengan cara memberikan mereka tugas atau pekerjaan yang sesuai dengan minat dan bakatnya, menjadi rekan diskusi saat mereka mengalami kendala atau tidak paham dengan apa yang saya maksud. Selain itu saya selalu berusaha untuk memberikan peluang untuk mereka mengeksplore apapun yang dapat mereka lakukan, hal ini saya lakukan agar mereka dapat merasa seperti bagian dari diri saya, bukan cuma tim atau karyawan biasa. 

Selain itu saya juga akan melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan dan beri kesempatan untuk memberikan kontribusi yang berarti. Dengan mendengarkan ide-ide kreatif mereka dan hargai setiap pendapat yang terkadang terdengar tidak masuk akal. Karena dengan hal itulah saya mampu menciptakan lingkungan kerja yang kolaboratif dan terbuka untuk pertukaran informasi, ide, bahkan perasaan.

Ingat, kunci utama membangun hubungan emosional dengan Gen Z adalah ketulusan dan kepedulian. Dengan memahami kebutuhan mereka dan menciptakan lingkungan kerja yang positif, kamu bisa membangun tim yang solid dan mencapai kesuksesan bersama. 

Kesimpulan

Gen Z, generasi muda penuh potensi, adalah kunci utama pembuka gerbang Indonesia Emas 2045. Jumlah mereka yang melimpah, kreativitas dan inovasi tanpa batas, serta kepedulian terhadap masa depan, menjadikan mereka aset berharga bagi bangsa. Bersama-sama, mari dukung Gen Z, berdayakan mereka, dan ciptakan peluang untuk berkembang. Dengan kolaborasi dan semangat pantang menyerah, Indonesia Emas 2045 bukan lagi mimpi, tapi kenyataan yang pasti tercapai! Dengan investasi emosional dan strategi yang tepat, organisasi dapat menarik dan mempertahankan talenta terbaik Gen Z. Mereka adalah generasi kreatif, inovatif, dan penuh potensi. Dengan memahami kekuatan emosional mereka, organisasi dapat meningkatkan engagement, memicu produktivitas, dan mencapai kesuksesan yang gemilang.

Bagikan

Recent Article