
Atau Mau Karyawan Setia? Investasi Terbaik Ada di Karier Mereka!
Setelah kita memahami bagaimana membangun fondasi tim yang kuat melalui komunikasi mendalam (one-on-one) dan cara memberikan umpan balik yang membangun, kini saatnya melihat ke depan. Manajer yang hebat tidak hanya fokus pada kinerja hari ini, tetapi juga pada masa depan timnya. Mereka adalah pemimpin berpandangan jauh yang melihat potensi dalam setiap individu dan berani memimpin mereka melewati tantangan terbesar.
Dua praktik terakhir dari buku “Everyone Deserves a Great Manager” adalah bukti bahwa kepemimpinan sejati adalah tentang visi jangka panjang: membantu karyawan mengarahkan karier mereka dan memimpin perubahan yang sukses. Menguasai kedua hal ini akan mengubah Anda dari sekadar manajer yang efisien menjadi pemimpin yang inspiratif dan transformatif.
Praktik Kritis #5: Bantu Karyawan Mengarahkan Karier Mereka
Pernahkah Anda bertanya, “Mengapa karyawan atau tim terbaik saya resign?” Sering kali, jawabannya bukan karena gaji, melainkan karena mereka tidak melihat adanya jalur pertumbuhan di perusahaan. Manajer yang hebat memahami bahwa orang tidak hanya bekerja untuk gaji. Mereka bekerja untuk sebuah tujuan, untuk tumbuh, dan untuk mencapai ambisi pribadi. Ketika seorang manajer membantu karyawan melihat bagaimana pekerjaan mereka hari ini terhubung dengan tujuan karier masa depan, loyalitas dan keterlibatan mereka akan meningkat secara drastis.
Praktik ini adalah tentang beralih dari sekadar bertanya, “Apa yang akan Anda lakukan hari ini?” menjadi “Bagaimana pekerjaan Anda hari ini membantu Anda mencapai tujuan karier Anda dalam lima tahun ke depan?”
Pengembangan karier tidak perlu dibahas setahun sekali. Alokasikan waktu dalam percakapan satu-satu Anda untuk membahasnya. Daripada hanya bertanya tentang pekerjaan, pancing percakapan dengan pertanyaan-pertanyaan visioner:
Setelah mengetahui aspirasi mereka, bantu mereka membuat rencana yang konkret. Jangan biarkan ambisi mereka hanya menjadi angan-angan. Jika mereka ingin menjadi seorang manajer tim, identifikasi keterampilan kepemimpinan yang perlu mereka kembangkan. Jika mereka ingin beralih ke peran teknis, cari tahu sertifikasi atau pelatihan yang diperlukan. Peta jalan ini bisa berupa daftar proyek yang harus mereka ambil, kursus online yang relevan, atau bahkan mentoring dari senior di tim atau perusahaan lain.
Ini adalah bagian terpenting. Beri mereka kesempatan untuk mempraktikkan keterampilan baru. Misalnya, jika mereka ingin menjadi manajer, berikan mereka kesempatan untuk memimpin rapat kecil atau mengelola sebuah proyek kecil. Dukung mereka dengan umpan balik yang membangun di sepanjang proses ini. Ingat, dukungan nyata adalah kunci. Jangan hanya berkata, “Saya mendukung Anda,” tetapi tunjukkan melalui tindakan.
Praktik Kritis #6: Jurus Jitu Manajer Menghadapi Ketidakpastian
Di dunia bisnis yang serba cepat, perubahan adalah satu-satunya konstanta. Restrukturisasi, implementasi teknologi baru, atau pergantian strategi bisa sangat menakutkan bagi tim. Naluri alami manusia adalah menolak perubahan. Manajer yang hebat tahu bagaimana mengelola ketidakpastian ini dengan empati dan kejelasan. Mereka tidak hanya mengumumkan perubahan, tetapi juga membimbing tim melewati setiap langkahnya.
Jangan hanya mengumumkan, “Mulai besok, kita akan menggunakan software baru.” Jelaskan mengapa perubahan itu terjadi dan apa manfaatnya bagi tim. Sampaikan visidi baliknya. “Kita akan menggunakan software ini agar proses data kita lebih cepat, menghemat 10 jam kerja per minggu, dan kita bisa fokus pada analisis yang lebih mendalam.” Buat mereka merasa menjadi bagian dari solusi, bukan korban dari perubahan.
Perubahan bisa memicu kekhawatiran, ketakutan, atau bahkan kemarahan. Akui perasaan ini. Katakan, “Saya tahu perubahan ini mungkin terasa menantang. Wajar jika kita merasa cemas, karena ini hal baru bagi kita semua.” Validasi ini menunjukkan empati dan membangun ikatan, membuat karyawan merasa didengar dan dipahami. Jangan meremehkan kekhawatiran mereka, sebaliknya, berikan ruang untuk mereka berekspresi.
Jangan berikan solusi yang sudah jadi. Ajak tim untuk berkontribusi. Bentuk tim kecil untuk uji coba, atau adakan sesi brainstorming. Tanyakan, “Menurut kalian, bagaimana cara terbaik untuk beradaptasi dengan sistem baru ini?” atau “Apa yang bisa kita lakukan untuk meminimalkan kendala selama transisi?” Keterlibatan ini membuat mereka merasa memiliki kontrol dan lebih berkomitmen pada proses, karena mereka ikut merancang jalannya.
Buku “Everyone Deserves a Great Manager” mengajarkan bahwa menjadi manajer yang hebat bukanlah takdir, melainkan pilihan dan hasil dari praktik yang konsisten. Dengan menguasai enam praktik kritis ini—dari percakapan satu-satu hingga memimpin perubahan—Anda memiliki kekuatan untuk mengubah tim Anda. Anda dapat menciptakan lingkungan di mana setiap individu tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang.
Pilih satu praktik dari dua yang terakhir kita bahas (mengembangkan karier atau memimpin perubahan) dan rencanakan satu tindakan konkret yang akan Anda lakukan minggu ini. Tindakan kecil bisa membawa perubahan besar.
Manajer yang hebat adalah salah satu aset terbesar yang bisa dimiliki sebuah tim. Dan setiap orang layak mendapatkannya. Apakah Anda siap untuk menjadi manajer hebat itu?