psychehumanus.id

Kesalahan Onboarding yang Wajib Dihindari

Onboarding adalah proses penting yang tidak boleh diabaikan oleh perusahaan. Ini bukan sekadar sesi pengenalan singkat, tetapi langkah strategis untuk memastikan karyawan baru memahami peran, budaya, dan nilai perusahaan. Sayangnya, banyak organisasi masih melakukan kesalahan dalam proses onboarding, yang dapat mengakibatkan rendahnya produktivitas, tingginya tingkat turnover, hingga kerugian bisnis. Agar Anda tidak terjebak dalam perangkap yang sama, mari kita bahas kesalahan onboarding yang sering terjadi dan cara menghindarinya.

10 Kesalahan Onboarding

1. Tidak Memiliki Rencana Onboarding yang Jelas

Kesalahan:
Salah satu kesalahan terbesar adalah tidak memiliki program onboarding yang terstruktur. Karyawan baru sering kali dibiarkan menjalani proses onboarding tanpa panduan yang jelas, sehingga merasa bingung dan kehilangan arah.

Solusi:
Buat rencana onboarding yang terstruktur, mencakup pengenalan perusahaan, peran masing-masing tim, hingga pelatihan khusus sesuai jabatan. Gunakan checklist untuk memastikan semua aspek onboarding terpenuhi.

2. Kurangnya Komunikasi yang Efektif

Kesalahan:
Komunikasi yang buruk selama onboarding dapat membuat karyawan merasa terisolasi atau tidak dihargai. Misalnya, informasi penting sering kali disampaikan dengan cara yang membingungkan atau terlambat.

Solusi:
Gunakan komunikasi yang jelas dan terbuka. Sediakan dokumen digital yang mudah diakses seperti panduan karyawan, FAQ, atau video tutorial. Pastikan juga ada ruang untuk tanya jawab.

 

3. Tidak Memberikan Gambaran yang Jelas Tentang Peran

Kesalahan:
Banyak perusahaan gagal menjelaskan ekspektasi dan tanggung jawab karyawan baru, yang dapat membuat mereka merasa bingung atau tidak yakin akan tugas mereka.

Solusi:
Sampaikan deskripsi pekerjaan yang jelas selama onboarding. Jelaskan tanggung jawab utama, indikator kinerja, dan bagaimana peran mereka berkontribusi pada tujuan perusahaan.

4. Mengabaikan Budaya Perusahaan

Kesalahan:
Mengabaikan pengenalan budaya perusahaan adalah kesalahan serius. Karyawan yang tidak memahami nilai dan budaya organisasi akan sulit untuk beradaptasi.

Solusi:
Dedikasikan waktu untuk memperkenalkan visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan. Gunakan sesi interaktif, seperti cerita sukses dari karyawan lama, untuk menggambarkan bagaimana budaya perusahaan diterapkan.

5. Proses yang Terlalu Singkat atau Panjang

Kesalahan:
Onboarding yang terlalu singkat membuat karyawan merasa tidak siap, sedangkan proses yang terlalu panjang dapat menjadi membosankan dan tidak efektif.

Solusi:
Tetapkan durasi onboarding yang ideal, misalnya 1-3 bulan, tergantung pada kompleksitas peran. Pastikan prosesnya berimbang antara pengenalan awal dan pelatihan lanjutan.

6. Kurangnya Keterlibatan Pemimpin atau Atasan

Kesalahan:
Ketika manajer atau atasan langsung tidak terlibat dalam onboarding, karyawan baru mungkin merasa tidak mendapatkan dukungan yang cukup.

Solusi:
Libatkan pemimpin tim dalam setiap tahap onboarding. Mereka dapat memberikan panduan spesifik dan memastikan karyawan baru merasa dihargai serta didukung.

7. Tidak Memanfaatkan Teknologi

Kesalahan:
Masih banyak perusahaan yang mengandalkan metode manual dan tidak memanfaatkan teknologi untuk mempermudah proses onboarding.

Solusi:
Gunakan software onboarding atau Learning Management System (LMS) untuk mengelola pelatihan, dokumentasi, dan evaluasi. Hal ini akan membuat proses onboarding lebih efisien dan terorganisir.

8. Mengabaikan Umpan Balik

Kesalahan:
Banyak perusahaan tidak meminta umpan balik dari karyawan baru, sehingga kesalahan dalam proses onboarding tidak pernah teridentifikasi.

Solusi:
Sediakan survei atau sesi wawancara setelah onboarding selesai untuk memahami pengalaman karyawan baru. Gunakan umpan balik tersebut untuk memperbaiki proses onboarding di masa depan.

9. Tidak Memperhatikan Aspek Sosial

Kesalahan:
Mengabaikan aspek sosial selama onboarding dapat membuat karyawan baru merasa canggung atau tidak terhubung dengan tim mereka.

Solusi:
Sediakan aktivitas sosial, seperti sesi perkenalan atau makan siang bersama, untuk membantu karyawan baru merasa nyaman dan diterima.

10. Tidak Menyediakan Sumber Daya yang Dibutuhkan

Kesalahan:
Karyawan baru sering kali tidak mendapatkan akses ke alat atau sumber daya yang mereka butuhkan untuk bekerja.

Solusi:
Pastikan semua kebutuhan seperti laptop, akses ke software, dan akun email telah disiapkan sebelum hari pertama mereka.

Kesimpulan

Onboarding bukan sekadar formalitas, tetapi investasi jangka panjang untuk membangun tim yang solid dan produktif. Hindari kesalahan-kesalahan di atas dengan merancang proses onboarding yang jelas, terstruktur, dan fokus pada pengalaman karyawan. Dengan demikian, Anda dapat menciptakan lingkungan kerja yang positif dan meningkatkan retensi karyawan.

Ingat, onboarding yang sukses adalah langkah awal untuk perjalanan karier yang produktif dan memuaskan baik bagi karyawan baru maupun perusahaan.


Artikel ini dirancang untuk memenuhi standar SEO dengan memasukkan kata kunci seperti onboarding, kesalahan onboarding, dan tips onboarding secara strategis untuk meningkatkan peringkat di mesin pencari. Silakan sesuaikan lebih lanjut sesuai kebutuhan!

Bagikan

Recent Article