
Wawancara adalah salah satu tahap krusial dalam proses rekrutmen. Dengan menyusun pertanyaan wawancara yang tepat, Anda tidak hanya bisa menggali informasi kandidat, tetapi juga memahami karakter, kemampuan, dan kecocokan mereka dengan budaya perusahaan. Artikel ini akan memberikan panduan cara menyusun pertanyaan wawancara yang efektif, disertai tips praktis dan contoh nyata.
Langkah pertama dalam menyusun pertanyaan wawancara adalah memahami kebutuhan spesifik dari posisi yang sedang Anda isi. Pelajari deskripsi pekerjaan, tanggung jawab utama, dan kompetensi yang dibutuhkan.
Misalnya, jika Anda mencari seorang digital marketer, Anda mungkin ingin menggali pemahaman kandidat tentang strategi SEO, manajemen iklan berbayar, atau analitik data.
Tips:
Ada berbagai jenis pertanyaan wawancara, dan setiap jenis memiliki tujuan yang berbeda. Berikut adalah beberapa format yang dapat digunakan:
Pertanyaan ini dirancang untuk memahami bagaimana kandidat akan bertindak dalam situasi tertentu. Contohnya:
Jenis ini membantu menggali pengalaman masa lalu kandidat yang relevan dengan posisi yang ditawarkan. Contohnya:
Digunakan untuk menguji keahlian teknis kandidat. Contohnya:
Pertanyaan ini menggali kecocokan kandidat dengan nilai perusahaan. Contohnya:
Wawancara yang efektif biasanya dimulai dengan pertanyaan pembuka yang bersifat umum, kemudian perlahan menuju pertanyaan yang lebih spesifik. Berikut adalah alurnya:
Tujuannya untuk menciptakan suasana nyaman.
Fokus pada pengalaman, keterampilan, dan situasi kerja.
Digunakan untuk mengevaluasi minat kandidat dan memberikan kesempatan mereka untuk bertanya.
Ketika menyusun pertanyaan, sesuaikan dengan tingkat pengalaman kandidat. Berikut contohnya:
Pendekatan STAR (Situation, Task, Action, Result) membantu menggali jawaban terstruktur dari kandidat. Susun pertanyaan dengan tujuan agar kandidat menjawab sesuai format ini:
Contoh pertanyaan:
Pertanyaan yang terlalu umum atau tidak relevan bisa membuang waktu dan memberikan kesan kurang profesional. Berikut adalah beberapa contoh yang sebaiknya dihindari:
Alih-alih, fokus pada pertanyaan yang berhubungan langsung dengan pekerjaan dan kompetensi kandidat.
Pertanyaan kreatif dapat membantu mengungkap cara berpikir kandidat yang unik. Namun, pastikan pertanyaan tersebut masih relevan dengan posisi yang dilamar.
Contoh:
Jangan hanya puas dengan jawaban pertama kandidat. Ajukan pertanyaan lanjutan untuk menggali lebih dalam:
Setiap pertanyaan yang diajukan harus memiliki tujuan evaluasi yang jelas. Gunakan kriteria penilaian yang objektif seperti:
Motivasi kerja adalah elemen penting yang perlu dievaluasi. Berikut beberapa pertanyaan untuk menggali motivasi kandidat:
Menyusun pertanyaan wawancara yang efektif adalah seni yang membutuhkan pemahaman mendalam tentang kebutuhan perusahaan dan posisi yang ditawarkan. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat menciptakan wawancara yang terstruktur, relevan, dan memberikan wawasan mendalam tentang kandidat. Pertanyaan yang tepat tidak hanya membantu Anda memilih talenta terbaik tetapi juga memastikan kandidat merasa dihargai dan tertarik pada perusahaan Anda.
